Goa Cina, Must Visit-nya Sea-Landscaper di Malang

Matahari Terbit di Pantai Goa Cina

Matahari Terbit di Pantai Goa Cina

Musim hujan belum berlalu tapi saya masih penasaran dengan bagaimana penampakan milkyway dari Pantai Goa Cina (Kab. Malang). Rasa penasaran ini muncul setelah kedatangan singkat saya ke Pantai Goa Cina – tepatnya 1 minggu sebelum keberangkatan ‘masal’ (bersama 3 orang teman). Berawal dari kerinduan terhadap pantai, berangkatlah saya seorang diri dari Kota Malang sekitar pukul 04.00 WIB. Ya, hanya saya sendiri 😀

Kota Malang memang tidak memiliki pantai karena posisinya yang berada di ketinggian sekitar 500 mdpl. Untuk ke pantai saja butuh waktu minimal 2 jam. Kita harus melewati jalan aspal seukuran tepat 2 mobil ketika berpapasan. Belum lagi kondisi jalurnya yang berkelok-kelok naik turun bukit dan keluar masuk hutan. Hal inilah yang membuat saya dan mungkin kebanyakan warga Kota Malang jarang melihat pantai sehingga muncul kerinduan akan suara ombak khas pantai selatan.

Ombak yang dipecah bebatuan di Pantai Goa Cina

Ombak yang dipecah bebatuan di Pantai Goa Cina

Kondisi jalanan menuju Malang Selatan masih lengang ketika saya mengendarai motor. Hanya ada beberapa truk yang sedang konvoi menuju Pantai Sendang Biru. Tidak heran kami bertemu karena jalur menuju Pantai Goa Cina 90% sama dengan jalur menuju Pantai Sendang Biru. Kurangnya petunjuk jalan yang mengarah ke Pantai Goa Cina sering membuat bingung para pengunjung (yang belum pernah berkunjung). Bahkan ketika saya pertama kali berkunjung ke Goa Cina hampir ‘kebablasan’ akibat kecilnya rambu-rambu petunjuk jalan.

Begitu memasuki Jalur Pantai Selatan Malang dengan lebar sekitar 4x lebar mobil, akan dijumpai beberapa kendaraan alat berat untuk menambang batu kapur. Kehadiran mereka yang pada 2012 lalu belum saya temui membuat jalanan menjadi bergelombang. Jalan Pantai Selatan Malang yang halus dan lebar terkadang membuat pengemudi ingin menambah kecepatan namun harus direm mendadak ketika berhadapan dengan lubang serta gundukan batu kapur. Makin berbahaya jika melewatinya saat gelap karena tidak ada penerangan jalan. Hati – hati!

Mengunjungi Pantai Goa Cina yang terletak di Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kab Malang membuat kita harus melewati jalanan desa yang berbatu kapur. Kondisi ini mungkin lebih parah ketika musim kemarau karena juga melibatkan debu. Ban kendaraan yang ‘tidak sehat’ mungkin saja bisa pecah di sepanjang jalan ini. Untuk itu, kurangilah kecepatan saat memasuki Dusun Tumpak Awu agar kendaraan Anda baik-baik saja.

Setelah melewati sekitar 1 kilometer jalan desa yang berbatu, terdapat sebuah loket di kiri jalan dengan gerbang portal di depannya. Pengunjung diwajibkan membayar retribusi sebesar Rp 5.000 per orang agar dapat memasuki kawasan wisata Pantai Goa Cina. Setelah itu kendaran bermotor wajib diparkir di tempat yang telah disediakan dan membayar Rp 5.000 untuk motor dan atau Rp 7.000 untuk mobil. Jika ingin bermalam, sediakan pula Rp 8.000 per orang sebagai biaya tambahan dan 2x harga karcis parkir untuk setiap kendaraan yang dibawa. Cukup terjangkau bukan?

Bale Bengong di Goa Cina

Bale Bengong di Goa Cina

Mendekati wilayah pantai, dapat kita lihat ombak Samudera Hindia yang begitu tinggi. Saya tidak menyarankan Anda mandi di Pantai Goa Cina karena kondisi ombaknya sangat tidak bersahabat. Saya membuat tulisan ini karena sangat terkesan dengan pemandangan Pantai Goa Cina terutama ketika Golden Hour. Bebatuan di sebelah timur pantai membuat saya lebih bergairah mengatur komposisi foto matahari terbit. Meski membawa tripod, susah bagi saya untuk mengatur komposisi menggunakan teknik slowspeed. Ombak yang besar saat kondisi pasang (apalagi saat bulan purnama) membuat batu berwarna putih di dasar laut tidak terlihat. Padahal seminggu sebelum kunjungan kedua saya dapat menghasilkan gambar seperti di bawah ini.

Pantai Goa Cina saat surut

Pantai Goa Cina saat surut

Gambar tersebut bisa saya tangkap dengan menggunakan bantuan tripod dan filter NDx400. Kondisi laut yang surut membuat saya bisa lebih ‘menjorok’ ke lautan dan mengambil batu putih di dasar laut sebagai foreground. Sayang sekali karena terlalu bersemangat mengambil gambar membuat saya lupa menambahkan filter GND agar langitnya terlihat lebih ‘garang’. Selain itu tambahan filter CPL mungkin dapat mengurangi efek pantulan air sehingga kondisi dasar laut Goa Cina bisa lebih saya ekspos.

Kunjungan kedua harus lebih siap

Di kunjungan kedua – seminggu setelah kunjungan pertama, saya mengajak lebih banyak ‘pasukan’. Hehe…
Mereka adalah adik-adik tingkat saya di kampus yang juga menggemari bidang fotografi. Kami datang berempat dan menghabiskan 1 malam untuk misi mengabadikan matahari terbenam, milkyway, dan matahari terbit di Pantai Goa Cina. Dengan bermodalkan tenda sewaan dan beberapa logistik lainnya, syukurlah kami dapat memenuhi semua misi.

Camping di Goa Cina

Camping di Goa Cina

Bercerita soal hunting foto milkyway di Pantai Goa Cina, kami merasa terbantu sekali dengan kehadiran apps di smartphone yang menginformasikan soal dimana kemunculan milkyway, kapan bulan terbenam (karena kami hunting saat hampir purnama), dan bagaimana pasang-surut lautan. Semua aplikasi tersebut dapat Anda cari sendiri karena saya pun hanya menikmatinya dari smartphone milik Andre, teman saya. Yang pasti, durasi untuk meraba-raba posisi milkyway akan lebih singkat jika Anda menggunakannya. Penasaran dengan milkyway di Pantai Goa Cina? Meski sedikit tertutup awan kelabu di sisi kiri gambar, inilah dia milkyway di Pantai Goa Cina..

Milkyway di Pantai Goa Cina

Milkyway di Pantai Goa Cina

Gambar tersebut saya ambil hanya beberapa langkah dari tempat kami mendirikan tenda. Dengan kesepakatan mendirikan tenda setelah matahari terbenam, kami lebih mudah mendapatkan spot untuk mengabadikan milkyway dan matahari terbit. Hanya jalan kaki beberapa langkah, semua misi dapat dituntaskan.

Bunga di Tepi Pantai Goa Cina

Bunga di Tepi Pantai Goa Cina

Anda penasaran untuk mencobanya? Silakan mampir ke Goa Cina dan buktikan sendiri. Oh iya, sebelumnya saya juga pernah menyempatkan diri untuk memotret milkyway di Pantai Balekambang. Jika penasaran, silakan dibaca di >> Bima Sakti di Pantai Balekambang (Kab Malang).

***Jika butuh panduan untuk hunting foto di Pantai Goa Cina atau Pantai Balekambang, jangan ragu untuk menghubungi saya lewat form komentar atau kontak di bawah 🙂

Terima kasih sudah berkunjung ke blog saya,
Salam jalan-jalan dan sukses untuk kita semua.

← Previous Post

Next Post →

10 Comments

  1. huaaa keren2 bgt angle nya …..

  2. Dari dulu pengen nih ke sini, tp temen2 gak ada yg mau di ajak, terpikir berangkat sendiri, dulu pas SMA sering jalan sendiri jauh, tapi setelah pemberitaan banyak begal di tv, jadi takut klo motoran sendirian jauh, pernah denger juga klo bepergian ke malang selatan ati2 begal, jd makin mengurungkan niat kesini

    • Aman atau tidak aman saya tidak bisa menjamin. Yang jelas, saya pernah berangkat sendiri (naik motor) ke Pantai Goa Cina mulai jam 3 pagi. Saya sampai disana dengan selamat sekitar jam 5 pagi. Jangan ditiru kalau ragu ya mas.

  3. Yoe Nata

    Keren-keren Mas fotonya dan blognya sangat bermanfaat, saya baru pindah tugas kantor di Sby ingin punya teman hunting foto, boleh minta phn contact dan pin BB nya, matur suwun

  4. Mas aku jg pngen cari milk way,slama ini g ada tmn yg diajak bt cari foto milk way.mslx mau cari milk way ayo bareng2

    • Saya baru balik dari hunting milkyway di Bromo. Hehe. Kalau tertarik untuk hunting bareng silakan kontak saya via CP yang ada di atas. Lain waktu semoga bisa hunting bareng ya.

Leave a Reply to Anom Harya Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *