Sudah lama saya ingin berkunjung ke Gunung Kelud tapi baru terlaksana pada Juni 2019. Berawal dari ajakan kawan, saya sambut dengan rencana matang yang harus dieksekusi sesegera mungkin. Akhirnya terhitung ada 4 orang yang berangkat dari Kota Malang menggunakan 1 mobil.
Teknik stitching menjadi topik yang saya bahas belakangan karena ternyata cukup banyak yang berpikir bahwa memotret landscape hanya akan berhasil dengan bantuan lensa Ultra Wide Angle (UWA). Ada beberapa rekan yang saya kenal melalui komunitas fotografi Malang Raya Landscaper sempat ‘minder’ karena hanya mampu menggunakan lensa kit untuk memotret landscape.
Ada cukup banyak referensi fotografi yang menyarankan agar menggunakan lensa ultra wide angle (lensa lebar) saat memotret pemandangan. Hal ini tidak dapat disalahkan karena lensa lebar dapat memuat informasi visual lebih banyak daripada jenis lensa yang lain. Selain itu dengan sudut pengambilan yang lebih luas, memungkinkan terbentuknya dimensi pada gambar.
Saat berencana memotret landscape di Malang, apa saja destinasi yang Anda pikirkan? Adakah sawah menjadi destinasi memotret ketika berkunjung ke Malang? Mungkin belum banyak yang tahu bahwa sawah di Malang juga indah saat diabadikan pada pagi hari.
Menjelang musim liburan, biasanya hampir seluruh penginapan di Malang kebanjiran tamu. Kalaupun ada penginapan yang available saat musim libur, mungkin karena lokasinya kurang strategis atau bahkan harganya terlalu mahal (bisa 2x lipat dari harga normal). Jika mendapat kebebasan dalam menentukan jatah libur, book penginapan jauh hari sebelumnya memang baik karena masih ada banyak pilihan yang sesuai dengan kantong. Tapi bagaimana jika jatah libur kita baru di-acc (oleh atasan di kantor misalnya) beberapa hari sebelum kita berangkat liburan?
Motret sapi? Awalnya saya sempat skeptis bahwa memotret sapi cukup menyenangkan. Berawal dari ajakan seorang teman yang ingin mengeksplorasi Taman Nasional Baluran sampai ke bagian dalamnya, ‘tersesatlah’ saya dalam keasyikan memotret sapi.