Semarang mungkin adalah satu-satunya kota besar yang saya rindukan untuk dikunjungi kembali. Biasanya saya tidak pernah begitu merindukan kota besar karena lebih suka berada di tempat yang kental dengan nuansa alam. Lalu apa yang kira-kira membuat saya begitu merindukan Semarang?

Lawang Sewu Semarang

Lawang Sewu Semarang

Selain rindu dengan keindahan alamnya, ada alasan lain yang membuat saya ingin berkunjung ke Semarang. Semarang Landscape Photographer yang merupakan komunitas fotografi landscape berbasis di Kota Semarang akan mengadakan lomba foto bertaraf nasional pada 27 Oktober 2019. Dengan dukungan dari Pemerintah Kota Semarang dan Nikon sebagai merk kamera, hadiah yang disiapkan untuk pemenang terbilang WOW. Nikon D3500 dan filter Haida Pro II Reverse 0,6 akan diserahkan kepada peserta yang menjadi juara pertama. Disusul dengan juara kedua yang akan diganjar Nikon 1J5 + filter Haida Pro II Hard 0,6 dan juara ketiga akan mendapatkan Nikon B600 + filter Haida Pro II Soft 0,3. Hmmm, sepertinya ‘iming-iming’ tersebut cukup menarik minat saya untuk mengikuti lomba ini.

Lomba Foto Semarang Landscaper

Lomba Foto Semarang Landscaper

Mengenai destinasi yang akan saya foto di Semarang, rencananya ‘tidak jauh’ dari kategori tempat wisata alam. Namun setelah mencari info dari berbagai sumber, sepertinya tidak banyak tempat wisata alam yang berada di Kota Semarang. Hampir seluruh tempat wisata alam Semarang berada di Kabupaten Semarang. Namun justru daya tarik Kota Semarang yang berupa landmark cukup unik dan hampir tidak ada duanya. Bangunan cagar budaya berusia ratusan tahun seperti Lawang Sewu, Gereja Blenduk di Kota Lama, dan kuil Sam Poo Kong tetap berdiri megah dan bahkan menjadi ikon utama pariwisata Kota Semarang. Hingga detik ini menurut saya tidak banyak pihak yang memperhatikan kondisi bangunan cagar budaya dan bahkan menjadikannya sebagai ikon utama pariwisata. Sepertinya justru lebih banyak foto bangunan cagar budaya di Kota Semarang yang akan saya jadikan sebagai bahan untuk diikutkan dalam lomba.

Soal destinasi sudah dipikirkan. Kini saatnya saya beralih ke bagaimana cara untuk mencapai Semarang tanpa harus membuang banyak tenaga, biaya, dan waktu. Kereta api ekonomi menjadi pilihan utama saya yang berencana akan melakukan solo traveling dari Kota Malang ke Kota Semarang. Ada beberapa kereta api ekonomi yang dapat saya tumpangi menuju Kota Semarang namun ada satu yang cukup menarik perhatian. Kereta api Majapahit Ekonomi cukup menarik karena dari segi jadwal (18.30 – 03.33 WIB) membuat saya dapat tidur selama di kereta dan juga mencapai lokasi pendaftaran ulang sebelum waktu yang ditentukan panitia (06.00 – 08.00 WIB). Dengan berjarak hanya 3,3 km dari stasiun Tawang, relatif tidak banyak waktu yang dihabiskan untuk mencapai lokasi pendaftaran ulang di Gedung Pusat Informasi Publik (PIP) Kota Semarang, Halaman Parkir Balai Kota, Jl. Pemuda No 148 Semarang. Dengan kemajuan teknologi digital, kini saya tidak perlu datang ke stasiun dan antri lagi untuk membeli tiket kereta api. Kalau tidak ingin ribet, cari kereta majapahit ekonomi disini.

Oh iya, lomba ini terbuka untuk umum. Jika tertarik untuk bergabung, silakan klik link pendaftaran di . Kalau jadi naik kereta api Majapahit Ekonomi pada 26 Oktober 2019, silakan berkabar ya. Siapa tahu kita bisa menuju lokasi pendaftaran ulang bersama-sama dan mungkin sekalian hunting bersama. Hehehe.

Terima kasih sudah berkunjung ke blog saya,
Salam njepret dan sukses untuk kita semua.