Apa yang Anda pikirkan tentang hiu? Bagaimana jika bertemu dengan hiu ketika berenang di laut? Dag dig dug pastinya! Itulah yang saya rasakan ketika melihat penampakan beberapa ekor hiu sedang berenang di depan mata.
Sempat ada rasa cemas ketika akan berenang bersama hiu. Mungkin pengaruh bawah sadar yang menyatakan bahwa “hiu adalah monster” sudah meracuni pikiran saya. Bagaimana tidak? Dalam beberapa film, hiu selalu digambarkan sebagai monster lautan yang membunuh mangsanya dengan sadis. Kita yang pernah menontonnya pasti memiliki insting untuk berenang menjauh secepat mungkin ketika bertemu dengan hiu. Sereeem.
Naluri untuk berenang menjauh dari hiu memang tidak salah. Namun hiu yang akan saya hadapi kan berada di penangkaran? Apakah mereka sebuas dan sekejam yang ada di film? Ternyata tidak lho! Sudah saya buktikan sendiri dengan berenang bersama beberapa hiu di Rumah Apung Bangsring yang berada sekitar 10 menit sebelum (jika dari Surabaya) Pelabuhan Ketapang di Kabupaten Banyuwangi.
Perasaan super takut sudah wajar kita rasakan ketika berhadapan langsung dengan sesuatu yang kita takuti dari awal. Saat pertama kali ‘nyebur’, naluri untuk melindungi bagian tubuh (terutama kaki) sangat besar ketika mereka (para hiu) mendekati saya. Sepertinya hiu-hiu itu hanya penasaran dengan apa yang baru masuk ke dalam ‘rumah’ mereka. Setelah mendekat dan merasakan bahwa saya bukanlah makanan utama, para hiu berenang menjauh. Syukurlah ternyata tidak ada bagian tubuh saya yang menjadi menu makan siang para hiu. Hehehe
Hiu yang berenang bersama saya bukanlah hiu liar. Rumah Apung Bangsring bertugas untuk merawat hiu-hiu ini hingga siap untuk dilepas bebas di lautan. Selain untuk merawat hiu, Rumah Apung Bangsring juga sering difungsikan sebagai media bagi siapa saja yang ingin belajar tentang keanekaragaman hayati perairan laut. Banyak mahasiswa yang melakukan penelitian tentang kelautan dan juga banyak pengunjung yang menanam terumbu karang di Bangsring membuktikan bahwa Bunder (Bangsring Underwater) bukan hanya tempat wisata, melainkan juga merupakan wahana edukasi masyarakat.
Cukup membayar Rp 25.000 (sewa alat snorkling) ditambah Rp 5.000 (sewa kapal PP) per orang (saat weekday), kita sudah bisa menikmati indahnya Bangsring Underwater tanpa batas waktu. Alat snorkling yang terdiri dari rompi pelampung, goggle, dan snorkle masih berfungsi dengan relatif baik. Selain itu, kebersihannya juga terjaga karena petugas selalu membilas snorkle dan goggle dengan air tawar setelah digunakan oleh setiap pengunjung. Jadi, jangan ragu dengan kebersihan alat snorkling di Bangsring 🙂
Keindahan Bangsring Underwater sebenarnya terletak di luar kolam penangkaran. Jika sedang berada di atas Rumah Apung Bangsring, lihatlah daratan dan menoleh ke sebelah kiri kolam penangkaran. Di titik itu terdapat banyak ikan yang berenang mengelilingi terumbu karang.
Perlu diketahui, kedalaman laut di bawah Rumah Apung adalah sekitar 10m. Namun jika berenang ke arah terumbu karang yang saya sebutkan tadi, hanya sedalam sekitar 2 – 4 meter. Karena kami datang saat sedang surut, arus cukup tenang sehingga tidak perlu takut terbawa arus meski tidak bisa berenang. Jika ingin snorkling di sekitar terumbu karang, saya sarankan bertanya dulu ke petugas yang berada di Rumah Apung tentang aman / tidaknya arus laut di sekitar terumbu karang. Ingat, utamakan keselamatan jika ingin menikmati keindahan alam.
Penasaran dengan terumbu karang, ikan, dan kondisi bawah laut di Bangsring? Silakan disimak dari video ini 🙂
Oh iya, sebenarnya Bangsring terletak dekat dengan Pulau Menjangan yang pemandangan bawah lautnya terkenal lebih dulu. Kita pun sebenarnya bisa menyeberang dari Bangsring untuk kemudian singgah di Pulau Menjangan dan atau Pulau Tabuhan. Jadi, bukankah lebih asyik jika seharian bisa melihat pemandangan bawah laut di Bangsring dan Pulau Menjangan? Yuk berkunjung ke Bangsring Underwater 😉
Terima kasih sudah berkunjung ke blog saya,
Salam jalan-jalan dan sukses untuk kita semua.
Menyukai bersepeda dan jalan-jalan sambil motret. Kalau ingin dipandu berwisata, bersepeda, atau difotoin di sekitar Bromo dan Malang, kontak via WA aja ke +62852-8877-6565
Danu
sedikit koreksi ya mas, yang bener itu masker / mask bukan goggle.
btw aku koq kasihan ya sama hiu nya, apa dia ga stres kalo di penangkarannya dimasuki banyak orang
Anom Harya
Terima kasih om Danu. Saya taunya “mask” di sepeda disebut goggle. Segera saya koreksi 😀
Untuk hiu di penangkaran, saya tidak tahu mereka stres atau tidak. Ada yang tahu bagaimana parameter seekor hiu disebut stres?
DA Artworx
eeaalaah, anak itu toh yg kmaren kamu tanyain ke anak2 kos. Pernah tau pas ikutan forum mahasiswa jabar, sering lihat jg di fakultas hahaa
Anom Harya
Yoi bi. Imam si penakluk hiu. Hahaha
Yuli Sinichi
salam kenal, saya ingin bertanya di Bangsring Underwater ini apakan mau menerima mahasiswa PKL ya ??
saya mahasiswa fakultas kelautan dan perikanan di universitas udayana, tertarik dengan Bangsring Underwater ini.
Anom Harya
Silakan langsung kontak Bangsring Underwater. Kontak akan saya berikan setelah Anda mengirim email ke anomharya@gmail.com. Terima kasih.
Travel Banyuwangi Surabaya
Kawasan pantai yang dikelola oleh masyarakat sekitar menjadi destinasi wisata.
Hal-hal menarik di lokasi ini adalah rumah apung, BUNDER (Bangsring Underwater), ada penangkaran hiu. Di sekitar dermaga rumah apung, pengunjung dapat membeli roti untuk memberi makan ikan. Ada juga spot untuk snorkeling dan diving.
Belakangan seiring perkembangan wisata, sudah tersedia beberapa homestay, lahan parkir, warung-warung, toilet umum, persewaan alat snorkeling.
Dari tempat ini pengunjung juga bisa menyewa perahu ke pulau Tabuhan.