Setelah melewati jalan aspal, kami mengambil jalur alternatif. Inilah awal dari jalan alternatif itu.
Dengan senang hati kami libas jalanan seperti ini.
Wah, hijau sekali jalur kami.
Tidak hanya sawah, sungai besar dapat ditemui dalam rute Gowes Jelajah 18 Juni 2011.
Hati-hati dengan jembatan di jalur alternatif karena kebanyakan jembatan dibuat seadanya.
Setelah melewati jembatan, kami memasuki jalan aspal yang rusak.
Apapun tipe jalurnya, tetap..NANJAK. Hehe.
Mungkin gambar ini yang bisa bercerita bahwa jalur kami memang menanjak.
Meskipun sudah memasuki desa, jalan tetap menanjak. Yuk semangat om.
Nah, om Satrio menyerah di tanjakan ini.
Jalan yang rusak, jalur yang menanjak, itulah gambaran jalur kami saat ini.
Istirahat massal, ngobrol dulu ah. Yuk nge-gosip om 😀
Istirahat sudah selesai, kami melanjutkan perjalanan dan disambut warga setempat.
Sebagai informasi, tanjakan ini ada setelah tikungan. Karena tidak terlihat sebelum tikungan, jadi kami menganggapnya sebagai SURPRISE. Hehe.
Capek gilaaa..
Meski lelah, saya sempatkan mengabadikan momen dan mendokumentasikan Gowes Jelajah.
Inilah ekspresi kelelahan om Dian
Jangan mengangaap ini penutupan dari cerita Gowes Jelajah. Masih ada banyak foto yang belum saya ekspose. Besok akan saya posting kembali. Jadi simak terus perkembangan blog saya dan Gowes Jelajah. (Halaman lebih lanjut)
Menyukai bersepeda dan jalan-jalan sambil motret. Kalau ingin dipandu berwisata, bersepeda, atau difotoin di sekitar Bromo dan Malang, kontak via WA aja ke +62852-8877-6565
1 Comment
1 Pingback