Gowes Jelajah Balekambang (Part II)

Inilah tempat peristirahatan kami selama di pantai Balekambang. Siang itu, angin berhembus kencang. Duh, dingin sekali rasanya. Hehe.

Inilah tempat parkir sepeda kami. Seadanya saja lah, yang penting aman dan nyaman.

Om Dian mencoba menggowes sepedanya menuju pantai. Berat sekali untuk dikayuh, inilah XC yang sebenarnya.

Om Brex juga mencoba, tapi akhirnya jatuh saat menuju bibir pantai. Lihat saja alur ban yang berkelok-kelok karena mengayuh di pasir pantai memang berat.

Om Daniel juga ikut-ikutan nih.

Om Fuad dan Om Octavian mengawasi dari sisi yang berlawanan. Sepertinya mereka akan terpancing. Hehe.

Sayang sekali sepedaku tidak bisa ikut melewati pasir pantai karena menggunakan ban slick. Tapi nampang aja deh. Hehe.

Menjelang sore, teman-teman mengadakan lomba kecil-kecilan untuk menaklukkan pasir pantai Balekambang. Siapakah yang jadi pemenangnya?

Ternyata Om Brex-lah yang jadi pemenangnya. Saking bersemangat, sepedanya sampai terkena ombak. Alhasil, basah dan penuh pasir deh. Hati-hati om..

Menjelang malam, susunan dari tempat istirahat kami rombak agar lebih aman dan nyaman. Di bagian kaki, pasir pantai dikeruk agar kaki tidak terkena hembusan angin – jadi tidak dingin lagi. Sepeda juga dijadikan pagar agar barang bawaan aman.

Kami juga melakukan survival. Meskipun hanya makanan instan, yang penting tetap masak sendiri. Inilah yang menjadi kelebihan perjalanan kali ini.

Untuk mencari air bersih (agak bersih), kami harus berjalan melewati hutan bakau di sekitar Pantai Balekambang dan menggunakan air payau.

Inilah kehidupan malam kami di Pantai Balekambang. Terlihat om Brex (kiri) dan om Dian sedang minum kopi.

Biarpun tempat istirahat kami terlihat berantakan, yang penting nyaman dan aman lah. Hehe.

om Daniel sudah tidur duluan. Hangat sih. O iya, sleeping bag merupakan perlengkapan yang wajib dibawa oleh masing-masing peserta pada Gowes Jelajah Balekambang.