Foto Anak di Desa

Foto Anak di Desa

Desa yang terlihat biasa saja ternyata punya potensi besar untuk dijadikan sebagai tempat fotografi Human Interest. Akhir pekan lalu saya berkesempatan untuk memotret kehidupan masyarakat di daerah Selopuro (Blitar). Dalam set kali ini, aktivitas anak-anak bermain di desa menjadi topik konsep foto kami.

Meski merupakan jalan penghubung antara Malang – Blitar, mungkin tidak banyak yang tahu tentang Selopuro karena kondisinya yang tidak begitu menarik. Tapi begitu memasuki kawasan perkampungan yang masih asri, keindahan tersembunyi mulai dapat dirasakan terutama oleh para pemburu cahaya ajaib. Nah, cahaya ajaib yang dapat ditemui di Selopuro adalah cahaya matahari pagi yang menembus dedaunan membentuk garis-garis cahaya yang populer disebut Ray of Light (ROL).

Foto Anak di Desa

Anak bermain catur di desa

Warga Desa Selopuro yang kebanyakan berprofesi sebagai petani sudah pasti tidak sadar bahwa desanya merupakan surga Ray of Light. Yang mereka tahu mungkin hanyalah bagaimana menjaga agar lingkungannya tetap asri sehingga keberadaan pohon tinggi masih dipertahankan. Jadi jangan heran jika menemukan beberapa spot ROL yang terpisah hanya beberapa meter karena pepohonan tinggi masih tumbuh subur di sekeliling rumah warga.

Suasana pedesaan yang jauh dari modernitas makin terasa karena masih banyak jalanan di Desa Selopuro yang masih belum diaspal. Meski memasuki musim hujan, tidak banyak jalan yang becek atau bergelombang. Memotret subjek foto di jalanan kampung pun tidak menjadi masalah besar bagi kami karena masih belum banyak kendaraan yang berlalu lalang.

Anak Bermain Binatang

Anak bermain dengan hewan

Warga Desa Selopuro yang cukup ramah membuat kami memiliki banyak sekali stok foto di desa dengan beberapa subjek ‘dadakan’. Mereka yang kami temui di jalan dan dianggap ‘jepret-able’, langsung ‘diculik’ sehingga membuat stok foto tidak monoton. Tentu sebelum ‘menculik’ dan memotretnya kami perlu ijin terlebih dulu. Asalkan mereka tidak sedang diburu waktu, selama ini cenderung sedikit yang menolak untuk difoto. Tentu setelah difoto juga kami beri imbalan karena telah mau meluangkan waktunya untuk menjadi subjek foto.

Alhasil jadilah beberapa foto yang dapat saya sajikan dalam tulisan ini. Selain diunggah ke blog, semua foto di atas juga saya unggah ke akun instagram saya di @anomharyacom. Kalau tidak ingin ketinggalan artikel di anomharya.com, silakan follow akun saya atau juga bisa dengan berlangganan tulisan di blog ini. Tertarik untuk hunting foto bareng? Yuk kita hunting foto human interest bersama-sama.

Terima kasih sudah berkunjung ke blog saya,
Salam njepret dan sukses untuk kita semua.