Karena diajak teman untuk memotret model di Hutan Pinus Tulungrejo, saya jadi bisa menemukan 1 lagi tempat indah yang tersembunyi di balik desa yang selama ini sering saya lewati. Jika Anda pernah melalui jalur menuju Blitar lewat Waduk Selorejo (Ngantang, Malang) pasti telah melewati Desa Tulungrejo. Hutan ini tidak terlihat dari jalan alternatif yang menghubungkan Ngantang (Malang) dan Wlingi (Blitar). Jangankan hutannya, baliho / spanduk untuk promosinya saja tidak terlihat berada di sekitar jalan masuk dari jalan utama.
Tulungrejo merupakan nama desa yang berada di kawasan kaki gunung Kelud. Mayoritas pecinta kegiatan outdoor mengenal Tulungrejo sebagai jalur pendakian menuju Gunung Kelud. Terbukti dengan terlihatnya beberapa pendaki yang melintas dengan tas carrier masih melekat di punggungnya. Dengan bantuan ojek motor, mereka turun hingga ke tempat penitipan motor yang berada sekitar 1km di bawah Hutan Pinus Tulungrejo. Selain dimanfaatkan sebagai jalur pendakian, tidak sedikit yang menjadikan hutan ini sebagai lokasi berkemah dan kegiatan outbond. Kemudahan akses, parkir luas, dan toilet permanen membuatnya menjadi destinasi pilihan untuk get lost bagi warga Blitar, Malang, Kediri, dan bahkan Surabaya.
Karena ditumbuhi pinus, kondisi sejuk tetap bertahan meski matahari bersinar terik. Beberapa fasilitas buatan yang mayoritas terbuat dari kayu menjadi daya tarik wisatawan. Ternyata cukup banyak wisatawan yang menjadikan Hutan Pinus Tulungrejo sebagai spot foto prewedding. Saya jadi ingin mengandaikan tempat ini sebagai Coban Talun-nya warga Blitar untuk foto prewed. Apa sudah tepat? Hehehe.
Kondisi hutan yang cukup asri dan 2 model yang sangat ‘bersahabat’ membuat saya lupa waktu. Batas waktu pulang yang sudah ditentukan hingga jam 1 siang ternyata molor menjadi jam 5 sore. Ada sebuah konsep menarik yang dijanjikan oleh kawan saya untuk dipotret mulai jam 3 sore. Jadilah kami menunggu model untuk dirias sambil makan bakso dan ngopi di bawah teduhnya hutan pinus.
Perut yang kenyang sempat diguncang hebat karena kami harus lari-lari menyelamatkan seluruh properti saat gerimis turun. Ah syukurlah hanya gerimis dan turun tidak lebih dari 10 menit. Riasan yang sudah setengah selesai akhirnya diteruskan dan kami bisa memotretnya sampai hampir gelap (sekitar jam 5 sore). Penasaran dengan konsep apa yang kami potret hingga sore? Akan saya tuliskan di artikel berikutnya..
Jika penasaran dengan letak Hutan Pinus Tulungrejo, silakan ikuti petunjuk arah sesuai google maps
Terima kasih sudah berkunjung ke blog saya,
Salam njepret dan sukses untuk kita semua.
Menyukai bersepeda dan jalan-jalan sambil motret. Kalau ingin dipandu berwisata, bersepeda, atau difotoin di sekitar Bromo dan Malang, kontak via WA aja ke +62852-8877-6565
Leave a Reply