Aerial Pantai Ngudel

Aerial Pantai Ngudel

Ekspedisi untuk mengabadikan keindahan pantai di selatan Malang belum selesai. Pantai Ngudel sempat hits pada tahun 2017 karena beberapa media sering menyorot keindahannya. Tidak hanya media lokal, media nasional pun turut meramaikan pemberitaan positif tentang Pantai Ngudel. Pantai Ngudel menarik perhatian saya karena lokasinya tidak terlalu jauh dari Pantai Nganteb yang saya kunjungi sebelumnya. Dalam tulisan ini saya akan membagikan keindahan Pantai Ngudel dengan media kamera drone.

Aerial Pantai Ngudel

Aerial Pantai Ngudel

Pantai Ngudel memiliki sebuah batu karang yang terletak sekitar 30 meter dari bibir pantai. Jika kondisi laut benar-benar surut, kita bisa jalan hingga mencapai batu karang ini. Sudah pasti semakin banyak sudut pemotretan terhadap batu ini yang dapat diambil ketika laut surut. Sayangnya ketika saya berkunjung ke Pantai Ngudel, laut tidak benar-benar surut. Pemotretan dengan drone sangat membantu saya untuk mengambil perspektif dari sisi yang tidak dapat diabadikan dengan kamera konvensional. Setelah difoto dari arah timur, bentuk karang di Pantai Ngudel dilihat-lihat mirip juga dengan kura-kura ya. Anda setuju?

Aerial Pantai Ngudel

Aerial Pantai Ngudel

Saya juga penasaran bagaimana ketika batu karang di Pantai Ngudel difoto dari sudut vertikal. Sebenarnya tidak ada bentuk yang spesial dari batu karang ini jika dilihat dari atas. Rasa penasaran saya muncul karena melihat beberapa burung besar hinggap disana. Sepertinya mereka menjadikan batu karang di Pantai Ngudel sebagai sarang atau sekedar tempat untuk beristirahat sebelum gelap. Mungkin memang hanya sebagai tempat untuk beristirahat karena saya mengabadikan momen di atas sekitar pukul 5 sore.




Aerial Pantai Ngudel

Aerial Pantai Ngudel

Gambar cukup menarik dengan sudut secara vertikal berhasil saya abadikan ketika drone akan mendarat. Secara tidak sengaja saya temukan angle yang indah karena posisi kamera masih mengarah vertikal ke daratan. Dengan posisi hovering (melayang) di ketinggian sekitar 50 meter, dapat saya abadikan gambar di atas. Tidak sembarang diabadikan, saya menanti ombak tertarik lebih jauh ke arah daratan agar tercipta gradasi (diwakilkan dengan buih ombak) yang cukup luas antara daratan dengan lautan. Keberadaan beberapa wisatawan yang masih bermain di tepi pantai saya manfaatkan sebagai objek komparasi / perbandingan yang menggambarkan luasnya objek yang saya abadikan.

Sayang drone tidak saya gunakan untuk mengabadikan momen matahari terbenam di Pantai Ngudel karena saya fokus untuk mengabadikannya dengan kamera konvensional. Anda tertarik untuk melihat momen matahari terbenam di Pantai Ngudel? Saya pernah menulisnya di artikel terpisah yang berjudul “Memotret Seharian di Pantai Ngudel“. Silakan dikunjungi.

Terima kasih sudah berkunjung ke blog saya,
Salam njepret dan sukses untuk kita semua.