Safari Wild Cycling 2016

Safari Wild Cycling 2016

Gowes di jalur alami bisa menjadi kegiatan pengisi waktu libur akhir pekan. Nah kalau gowes bersama gajah, jerapah, zebra, dan hewan besar lainnya hanya bisa kita nikmati di tempat tertentu. Di Taman Safari contohnya.

Pada Minggu 30 Oktober 2016 saya berkesempatan untuk mengikuti kegiatan gowes yang berjudul Safari Wild Cycling 2016. Kegiatan tahunan yang sudah dilaksanakan 2 kali ini ‘menyedot’ perhatian banyak peserta dari luar Kabupaten Pasuruan, kota dimana Taman Safari II berada. Sempat terdengar kabar bahwa ada 700 peserta yang mengikutinya dari yang ditargetkan awal hanya 500 peserta. Hmm tidak mengherankan karena setelah dipikir-pikir hanya di Taman Safari kita bisa bersepeda bersama gajah, jerapah, zebra, dan hewan besar lainnya. Acara yang unik!

Gowes dengan Jerapah

Gowes dengan Jerapah

Lokasi Taman Safari II (Prigen, Pasuruan) yang berada di ketinggian sekitar 750m membuatnya cocok sebagai ‘habitat’ sepeda gunung alias mountain bike. Di awal jalur, kami para peserta Safari Wild Cycling 2016 disuguhi turunan beton sejauh 800 meter. Pemanasan untuk tanjakan dimulai di km 0,8. Kami harus menggenjot pedal melewati jalur beton naik turun melewati kandang hewan-hewan besar seperti jerapah, unta, gajah, kuda nil, dan hewan-hewan besar lainnya.

Di titik ini banyak peserta berhenti untuk mengabadikan momen langka bersepeda di dekat satwa. Saya pun tidak ketinggalan. Sepeda Polygon Siskiu D yang saat itu saya gunakan menjadi foreground karena kalau tanpa sepeda – pengunjung biasa pun bisa. Hehehe.

Jalur Offroad di Kebun Rumput Gajah

Jalur Offroad di Kebun Rumput Gajah

Jalur bersepeda gunung yang sebenarnya sudah menanti. Setelah keluar dari gerbang yang berada di dekat kandang gajah, kami harus mengendalikan sepeda yang berjalan di atas batu makadam. Dari km 4 kami harus nanjak sejauh 3 km dengan perbedaan elevasi 200m. Tanjakan yang kami lewati didominasi oleh tanjakan tanah dan batu makadam.

Karena sudah berada di luar area kandang satwa, dominasi kebun rumput gajah menemani kami di sepanjang perjalanan yang totalnya sekitar 10km. Beberapa titik water station yang telah disiapkan menjadi tempat para peserta berkumpul dan beristirahat. Tidak terhitung berapa kali panitia berteriak kepada peserta mengingatkan untuk menggunakan gigi kecil sebagai pertanda bahwa jalur yang kami hadapi setelah tikungan adalah tanjakan.

Sekitar 3 km terakhir terasa berat bagi peserta yang tidak terbiasa gowes nanjak. Kami harus melewati tanjakan tanah dan batu makadam di area kebun rumput gajah meski sesekali melewati area hutan pinus. Di area hutan pinus saya sempat mendengar teriakan beberapa primata yang seperti memberi kode kepada primata lainnya. Teriakan yang saling bersahutan itu begitu kencang dan sering saya dengar ketika berkunjung ke kebun binatang semacam Taman Safari. Kalau tidak salah, mungkin teriakan itu berasal dari Siamang – kera hitam berlengan panjang.

Banyak yang mengajak keluarga

Banyak yang mengajak keluarga

Oh iya, tidak sedikit peserta yang mengajak keluarganya ke acara Safari Wild Cycling 2016. Setelah gowes, ada beberapa yang mengajak keluarganya jalan-jalan sambil melihat aktivitas satwa yang berada di Taman Safari II Prigen. Sungguh acara bersepeda yang unik karena bisa memfasilitasi seluruh anggota keluarga berlibur. Jika berminat untuk mengikuti acara sejenis, bersabarlah untuk menanti paling tidak hingga tahun 2017. Safari Wild Cycling harus masuk menjadi agenda liburan keluarga Anda di tahun 2017!

Jalur Taman Safari Wild Cycling 2016

Jalur Taman Safari Wild Cycling 2016

Penasaran dengan jalur gowes yang ada di sekitar Taman Safari Prigen? Silakan diunduh dengan mengklik gambar di atas. Karena saya hanya berbagi informasi, segala kerugian yang diakibatkan dari gowes di jalur tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab peserta gowes yaaaa.

Terima kasih sudah berkunjung ke blog saya,
Salam gowes dan sukses untuk kita semua.