Long Exposure Watu Lepek Beach

Long Exposure Watu Lepek Beach

Satu lagi keindahan pantai di Malang yang berhasil saya abadikan dengan kamera. Hingga kini masih belum banyak wisatawan yang berkunjung ke Pantai Watu Lepek. Pantai ini merupakan salah satu spot favorit saya untuk mengabadikan momen sunset / matahari terbenam. Penasaran dengan bagaimana foto matahari terbenam di Pantai Watu Lepek dan juga cara saya untuk mengabadikannya?

Sunset from Watu Lepek Beach

Sunset from Watu Lepek Beach

Pantai Watu Lepek terletak di Kecamatan Gedangan, sekitar 70 km di sebelah selatan Kota Malang. Untuk menuju Pantai Watu Lepek kita harus melewati jalan tanah menyusuri perkebunan dan bukit. Jalur yang masih berupa tanah (dengan batuan yang tersusun alami) cukup bersahabat ketika dilalui saat musim kemarau. Mobil berjenis MPV dengan ground clearance normal (tidak ceper) bisa masuk hingga ke tanah lapang yang berjarak sekitar 50 meter dari bibir pantai. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana ketika menyusuri jalur ini saat musim hujan. Karena jalan belum diaspal, ada kemungkinan beberapa titik jalur memiliki genangan air dan bahkan berlumpur. Sepeda motor mungkin masih bisa didorong saat terjebak di lumpur. Mobil bertipe perkotaan tidak disarankan untuk masuk ke area Pantai Watu Lepek saat musim hujan untuk menghindari insiden terjebak di bagian jalan yang berlumpur.

Matahari Terbenam di Watu Lepek

Matahari Terbenam di Watu Lepek

Untuk memotret sunset dengan teknik motion seperti dalam beberapa gambar di atas dan di bawah, saya gunakan kecepatan rana (shutter speed) antara 1/5 – 1/10 detik. Tentu memotret dengan kecepatan sedemikian lambat akan lebih indah jika dieksekusi dengan bantuan tripod. Tantangan terbesar adalah ombak kencang yang selalu menyapu pasir pantai sehingga mengubah posisi tripod. Saran saya, selalu waspada dengan kedatangan ombak kencang karena terkadang jumlah air yang datang lebih banyak dari perkiraan. Saat memotret beberapa gambar pada tulisan ini, tangan kanan saya selalu memegang tripod dan tangan kiri memegang shutter release. Sistem fokus diatur pada single shot dan jenis pemotretan diubah ke burst mode. Saya memilih burst mode karena bisa memotret beberapa kali saat ombak datang melewati bebatuan dan menyapu pasir pantai. Jumlah air sesuai ekspektasi tidak datang dalam setiap kesempatan dan ketika datang pun hanya terjadi dalam 3 – 5 detik. Ketika air yang datang diperkirakan terlalu besar, tangan kanan saya langsung mengangkat tripod dan mundur ke arah daratan sambil menunggu air kembali ke arah lautan. Usaha ini cukup menantang tapi jika mendapatkan momen sesuai dengan ekspektasi, bahagia rasanya.

Senja di Watu Lepek

Senja di Watu Lepek

Memotret matahari terbenam di Watu Lepek akan lebih indah jika dilaksanakan pada bulan Oktober hingga bulan Januari setiap tahunnya. Matahari terbenam lebih ke arah selatan sehingga langit yang berada di sisi lautan menjadi berwarna (jika tidak mendung). Jika Anda memotret selain waktu yang saya sebutkan tadi, matahari akan terbenam di balik bukit yang berada di sebelah kanan pada beberapa gambar di atas. Akibatnya, warna langit relatif kurang menarik meski kondisinya tidak mendung.


Penasaran dan ingin segera memotret di Watu Lepek? Saya sertakan lokasinya di google maps. Silakan mengikuti petunjuk jalan yang disediakan oleh Google Maps.

Terima kasih sudah berkunjung ke blog saya,
Salam njepret dan sukses untuk kita semua.