Sunset di Pantai Sumur Pitu

Sunset di Pantai Sumur Pitu

Memotret pemandangan di Pantai Sumur Pitu memiliki tantangan. Ombak tinggi dan juga bentuk pantai yang cukup miring membuat saya harus berpikir lebih kreatif agar dapat mengekspos lekuknya secara optimal. Sepertinya teknik motion cukup mempercantik tampilan 2 alam dengan karakter berbeda (daratan dan lautan). Selain itu kesan dinamis dari ombak pantai dapat dimunculkan secara cukup dengan teknik motion.

Sunset di Pantai Sumur Pitu

Sunset di Pantai Sumur Pitu

Teknik motion adalah teknik untuk membekukan gerakan tanpa banyak menghilangkan kesan dinamis dari pergerakan itu. Mungkin teknik long exposure lebih familiar bagi orang awam apabila dibandingkan dengan teknik motion. Teknik long exposure cenderung menampilkan kesan damai dan tenang karena dapat membekukan semua gerakan secara total. Bisa dilihat pada gambar terakhir, laut dengan ombak yang cukup tinggi bisa terlihat tenang berkat teknik long exposure. Sebagai informasi, gambar tersebut saya hasilkan setelah membuka tirai shutter selama 94 detik.

Pada dasarnya teknik motion merupakan pengembangan teknik long exposure namun dengan jangka waktu yang lebih pendek. Kecepatan shutter yang biasa saya gunakan untuk teknik motion berkisar antara 1/10 – 1/50 detik. Di kecepatan ini saya masih bisa mengabadikan gerakan ombak yang menabrak batu karang atau objek lain yang berada di pantai. Bisa dilihat pada gambar pertama dan kedua, informasi berupa gerakan ombak dapat disimpulkan dari lekuk air ketika bergerak menuju pantai dan menabrak batu karang yang saya jadikan sebagai foreground. Jika saat itu saya abadikan momen yang sama dengan teknik long exposure sekitar 2 – 30 detik, mungkin gerakan ombak akan terkesan tenang. Karena ingin menimbulkan persepsi tentang pantai yang memiliki ombak cukup tinggi, teknik motion adalah yang paling tepat menurut saya.

Sesekali ombak tinggi datang menyerang tripod dan kamera yang ditancapkan di pasir pantai. Saya harus memastikan tripod mudah diangkat ketika ombak datang. Tangan kiri memegang tripod dan tangan kanan memegang shutter release.

Berkaca dari pengalaman saat memotret di pantai berombak tinggi, shutter release sangat dibutuhkan untuk teknik pemotretan ‘motion‘. Mungkin ada yang bisa membantah pemikiran saya karena mereka cenderung fanatik untuk menggunakan timer pada kamera atau langsung menekan tombol shutter. Menggunakan timer sangat membuang waktu karena untuk momen tertentu (seperti saat ombak datang dan ombak kembali) tidak dapat diperkirakan waktunya. Bisa dilihat pada gambar di atas, kita harus memprediksi momen ombak menabrak batu karang dan mengaktifkan timer (misalnya) 2 detik sebelum momen itu datang. Momen itupun dapat terjadi jika ombak yang datang memiliki intensitas yang cukup agar dapat sampai ke batu karang yang kita jadikan sebagai foreground. Jika memiliki banyak waktu, mungkin hanya 5% – 10% dari seluruh file yang dapat dikatakan berhasil dengan teknik motion. Dengan bantuan shutter release, tingkat keberhasilan yang saya dapatkan bisa mencapai angka 70% dari seluruh file.

Sunset di Pantai Balekambang

Sunset di Pantai Balekambang

Sedangkan itu, memotret motion dengan menekan langsung tombol shutter akan cenderung membuat gambar tidak tajam. Gerakan sekecil apapun terhadap kamera saat memotret motion (apalagi long exposure) akan mengurangi ketajaman gambar. Meski tripod Anda bagus, jangan pernah berharap mendapat ketajaman gambar yang maksimal jika masih memotret motion dan long exposure dengan menekan tombol shutter secara langsung (tanpa timer).

Oh iya, teknik motion tidak hanya dapat diterapkan di pantai. Jika ada interaksi antara objek diam dan objek bergerak, teknik motion sangat membantu dalam memberikan persepsi bahwa objek yang bergerak memang sedang bergerak dan objek yang diam benar-benar diam. Contoh: interaksi antara air dan batu di sungai, interaksi antara bangunan dan kendaraan, dll. Ada banyak momen yang dapat diabadikan secara kreatif dengan teknik motion. Silakan mengeksplorasi sendiri teknik motion sesuai dengan kreativitas Anda.

Pada intinya, dapat disimpulkan bahwa perlengkapan tambahan yang dibutuhkan untuk memotret motion adalah:

  1. Tripod yang kokoh
  2. Shutter release (disarankan yang menggunakan kabel)
  3. Filter ND (jika tidak bisa mendapatkan exposure yang cukup dengan kecepatan kurang dari 1/50 detik)

Ada yang ingin diskusi soal teknik motion? Yuk kita diskusi lewat formulir komentar.

Terima kasih sudah berkunjung ke blog saya,
Salam njepret dan sukses untuk kita semua.