Pernah mendengar Pantai Parang Dowo? Jika belum, itu wajar karena relatif belum banyak yang berkunjung ke Pantai Parang Dowo jika dibandingkan dengan pantai lain di Malang. Jika sudah bosan dengan pantai yang banyak dikunjungi wisatawan, Parang Dowo bisa jadi rekomendasi untuk berwisata pantai di Malang.

Akses menuju ke Pantai Parang Dowo sangat mudah karena berada tepat di sebelah Jalur Lingkar Selatan (JLS). Para pengguna jalan bisa melihat kondisi pantai tanpa perlu memasukinya. Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa kemasan yang kurang tertutup / terisolasi dapat mengurangi rasa penasaran / ingin tahu. Mungkin inilah yang membuat orang-orang sudah memutuskan tidak berkunjung padahal pantai ini cukup tertata rapi dan dijaga kebersihannya.



Setiap pengunjung diwajibkan membayar Rp 10.000 sebagai tiket masuk. Di dalam lokasi wisata terdapat toilet yang relatif bersih terawat. Kendaraan bisa parkir di tempat teduh dan masih dalam jarak pandangan saat pengunjung bermain air di pantai. Meski berada di dekat jalan utama, Pantai Parang Dowo relatif aman karena dikelilingi pagar tanaman sehingga orang tidak bisa sembarangan masuk.

sunrise di parang dowo

sunrise di parang dowo

Jika ingin menikmati sunrise / matahari terbit, Pantai Parang Dowo bisa diandalkan. Dengan usaha tambahan untuk mendapat angle yang pas, pengunjung Parang Dowo pecinta fotografi bisa memotret sunrise. Point of Interest (POI) Parang Dowo populer dengan batu karang memanjang dan perbukitan. Untuk mendapat angle terbaik cobalah naik ke atas batu karang yang letaknya melintang dan memanjang di sepanjang bibir pantai. Agar lebih nyaman disarankan memakai celana pendek karena harus menyeberangi kubangan air sedalam lutut. Pastikan selalu waspada saat berjalan di atas batu karang karena licin dan ombak tinggi yang bisa datang kapanpun.

Untuk memotret sunrise / matahari terbit di Pantai Parang Dowo, pengunjung bisa datang subuh atau menginap. Ada penginapan sejenis rumah panggung yang disewakan oleh pengelola dengan harga mulai Rp 200.000 per malam. Komunitas saya pernah mengadakan acara selama 2 hari 1 malam di Parang Dowo dan menggunakan penginapan disana. Dari pengalaman yang saya rasakan, privasi cukup terjaga karena setiap rumah panggung berjarak sekitar 3 meter. Ingin menjadikan pantai di Malang sebagai venue acara komunitas Anda? Parang Dowo rekomendasi saya!

camping di parang dowo

camping di parang dowo

Jika ingin berkemah, pengunjung dipersilakan mendirikan tenda di bale bengong. Mungkin banyak yang berpikir bahwa mendirikan tenda di bale bengong terlihat seperti glamping (glamor camping). Kalau tidak ingin membersihkan tenda sepulang dari Parang Dowo, bale bengong sangat membantu. Tanpa tenda pun juga bisa tidur nyaman di bale bengong asalkan ada selimut / sarung yang melindungi tubuh dari angin malam. Menggunakan sleeping bag mungkin baik untuk sebagian orang tapi tidak nyaman bagi saya karena udaranya sebelum jam 12 malam masih terasa gerah. Tips, pilih lokasi berkemah yang dekat dengan toilet karena hanya di toilet pengunjung bisa mendapatkan air tawar.

milkyway di parang dowo

milkyway di parang dowo

Jika memilih menginap di Pantai Parang Dowo, separuh malam bisa dihabiskan dengan memotret milkyway. Pantai Parang Dowo jadi rekomendasi karena tidak banyak lampu di sekitarnya. Pepohonan, bale bengong, batu karang, atau mungkin objek lain bisa dipilih untuk memenuhi frame di bawah milkyway.  Jika belum tahu cara memotret milkyway, silakan baca tulisan saya yang berjudul Bima Sakti di Balekambang karena ada pengalaman pertama saya disana. Percayalah, apa yang saya tulis disana dirasakan oleh hampir semua orang yang pertama kali memotret milkyway.

Bagi yang tidak bisa menahan lapar dan haus, mungkin perlu bersabar. Dari pantauan saya hingga April 2020, Pantai Parang Dowo tidak memiliki warung. Sebenarnya ada dapur milik pengelola yang dapat diminta untuk membuatkan makanan dan minuman instan. Karena tidak berbentuk seperti warung, mungkin tidak banyak pengunjung yang tahu. Entah disebut kekurangan atau kelebihan, itulah keunikan Parang Dowo. Pastinya hal ini dapat dianggap sebagai kekurangan bagi yang suka makan di warung. Bagi yang suka dengan suasana alam tanpa banyak bangunan permanen, pantai ini surga!

masak di alam

masak di alam

Karena tidak ada warung, disarankan membawa makanan sendiri. Bagi yang suka masak, mungkin pantai ini cocok untuk kegiatan masak di alam karena banyak pohon peneduh yang dapat membuat kita lupa waktu. Saya pernah masak nasi goreng (sendirian) hampir selama 2 jam dan tidak menyadarinya lho. Soal cuci piring, bawalah perabotan masak ke dekat toilet dan ada tempat untuk mencuci piring milik pengelola pantai yang dapat dipinjam.

Silakan berkunjung ke Parang Dowo..

Terima kasih sudah berkunjung ke blog saya,
Salam jalan-jalan dan sukses untuk kita semua.