Review Jalur Urban Downhill 2016

Sisi Lain Jalur Urban Downhill 2016

Sisi Lain Jalur Urban Downhill 2016

Downhill merupakan satu dari banyak variasi dalam bersepeda gunung. Para atlet downhill memacu sepedanya di jalur turunan dengan kecepatan tinggi. Tidak hanya turunan, mereka juga harus melewati beberapa rintangan yang telah disiapkan sebelumnya. Adapun sepeda yang digunakan merupakan sepeda yang didesain khusus untuk tetap stabil dan kuat ketika mengahadapi berbagai rintangan.

Urban Downhill tetap menggunakan aturan-aturan dalam cabang downhill. Nama ‘urban‘ ditambahkan karena urban downhill dibuat lebih ‘nyeleneh’ dari downhill pada umumnya. Para pembalap urban downhill diharuskan melewati gang-gang di pemukiman padat penduduk. Tidak jarang pula harus memasuki ruangan di dalam rumah warga. Jalur yang dilewati tentunya tetap didominasi oleh turunan.

Urban downhill di Kota Batu pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015 lalu. Meski telah setahun dilaksanakan, tetap banyak masyarakat yang membagikan (melalui media sosial) dan menonton video urban downhill. Hal ini membuktikan besarnya perhatian masyarakat terhadap urban downhill.

Di tahun 2016, urban downhill kembali dilaksanakan di Kota Batu. Berlokasi di tempat yang sama (Kampung Wisata Kungkuk), panitia mengemas Urban Downhill 2016 dengan tagline “Nyali Aja Ngga Cukup”. Survey jalur yang saya lakukan pada Jumat 11 April membuat kepala bergeleng-geleng. Untuk kelas prestasi, panitia menyiapkan gap jump yang menyeberangi kolam selebar 4 meter. Selain itu panitia juga menyiapkan 2 rumah yang harus dilewati oleh peserta. Sepertinya tagline “Nyali Aja Ngga Cukup” memang benar karena semua rintangan dalam urban downhill menuntut para pembalap untuk melakukan persiapan dengan matang.

Gap Jump Urban Downhill 2016

Gap Jump Urban Downhill 2016

Berbicara tentang jalur yang melintasi ruangan di dalam rumah warga, tidak hanya perabotan rumah yang dibersihkan. Bahkan ada juga tembok dapur yang sengaja dijebol untuk jalur Urban Downhill 2016. Lebar kusen pintu yang relatif kecil (rata-rata kurang dari 80cm) menjadi bahan pembicaraan beberapa peserta yang melakukan walking track pada hari Jumat, sehari sebelum seeding run. Hal ini mau tidak mau membuat pembalap harus menyesuaikan sepedanya.

Penasaran dengan jalur Urban Downhill 2016 di Kampung Wisata Kungkuk (Kota Batu, Jawa Timur)? Di bawah ini adalah foto-fotonya. Btw jika tidak sempat untuk menonton langsung, Anda juga bisa menontonnya pada hari Minggu (13 April 2016) via live streaming di http://indonesiandownhill.com/live-streaming . Selamat menonton Urban Downhill 2016.

Posisi start dibuat lebih tinggi agar pembalap bisa mendapatkan kecepatan di awal. Menuju start hanya terdapat 1 lajur mobil sehingga untuk loading disarankan menggunakan sepeda motor.

 

Garis Start

Garis Start

Garis Start

Garis Start

Loading sepeda dengan motor

Loading sepeda dengan motor

Sekitar 20 meter dari garis start, pembalap harus berhadapan dengan berm 90 derajat ke kanan. Berm yang terbuat dari kayu ini relatif kokoh karena juga ditahan oleh beberapa karung berisi pemberat sehingga sangat kecil kemungkinan untuk bergeser / pindah posisi. Setelah belok ke kanan pembalap akan berhadapan dengan beberapa batang kayu yang ditata mirip pita penggaduh / polisi tidur.

Berm pertama

Berm pertama

Awas polisi tidur

Awas polisi tidur

Detail rintangan awal

Detail rintangan awal

Pengaman jalur

Pengaman jalur

Pembalap diperkirakan akan mulai ‘panas’ di jalur turunan beton setelah polisi tidur. Di turunan selebar 3 meter ini tidak terdapat banyak tikungan tajam. Halaman rumah warga yang disulap menjadi jalur balapan sepertinya akan memudahkan pembalap untuk cornering karena membuat tikungan menjadi semakin smooth.

Peringatan untuk warga

Peringatan untuk warga yang akan melintas

Belok kanan melewati halaman rumah warga

Belok kanan melewati halaman rumah warga

Melewati halaman rumah warga

Melewati halaman rumah warga

Jump miring

Jump miring

Gap jump selebar 4 meter akan menguji nyali dan skill para pembalap. Bagi yang tidak mampu melewatinya mungkin akan ‘nyemplung’ ke kolam dan menjadi bahan tertawaaan penonton. Selepas gap jump, pembalap akan melewati turunan cukup curam membelah kebun warga. Turunan tanah ini menjadi bonus bagi para pembalap karena dibuat mirip dengan jalur downhill pada umumnya.

Gap jump dan persiapan panitia

Gap jump dan persiapan panitia

Jalur tanah

Jalur tanah melewati kebun

Selepas turunan tanah, rintangan untuk memasuki rumah warga sudah menanti. Pembalap harus memasuki dapur lewat pintu belakang yang kemudian melewati ruang keluarga. Di rumah pertama tidak banyak rintangan berupa tikungan tajam. Hanya saja lebar pintu yang kurang dari 80cm membuat peserta harus menyesuaikan handlebar mereka agar tidak nyangkut di pintu.

Pintu masuk menuju Rumah 1

Pintu masuk menuju Rumah 1

Di dalam Rumah 1

Di dalam Rumah 1

Pintu yang tidak lebar

Pintu yang tidak lebar

Melewati ruang keluarga

Melewati ruang keluarga

Keluar dari Rumah 1

Keluar dari Rumah 1

Memasuki rumah kedua, pembalap akan berhadapan dengan 2 pintu yang letaknya berdekatan membentuk sudut 90 derajat. Saya yakin mereka akan mengurangi kecepatannya dengan drastis disini.

Keluar dari Rumah 2

Akan memasuki Rumah 2

Memasuki Rumah 2

Memasuki Rumah 2

Tikungan 90 derajat antara 2 pintu

Tikungan 90 derajat antara 2 pintu

Melewati dapur

Melewati dapur

Keluar dari tembok yang sudah dijebol

Keluar dari tembok yang sudah dijebol

Selepas dari rumah kedua, peserta akan bebas menambah kecepatan. Jalur lebar dan hanya menyisakan jarak sekitar 100 meter menuju finish harus dimanfaatkan untuk mengurangi waktu yang telah terbuang sebelumnya. Di garis finish pembalap akan jumping dan mungkin mengakhiri balapan sambil melayang.

Melewati halaman belakang rumah

Melewati halaman belakang rumah

Tikungan terakhir sebelum finish

Tikungan terakhir sebelum finish

Jump terakhir menuju finish

Jump terakhir menuju finish

Terima kasih sudah berkunjung ke blog saya,
Salam gowes dan sukses untuk kita semua.

← Previous Post

Next Post →

4 Comments

  1. mantaap sayang ba bisa nonton 🙁

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *