Jodipan – Kampung Nano Nano Kota Malang

Jodipan dari Jembatan Kali Brantas

Jodipan dari Jembatan Kali Brantas

Jodipan, sepertinya tidak banyak warga pendatang Malang yang mengenal tempat ini. Belakangan banyak beredar foto lewat sosial media yang mengabarkan indahnya kampung Jodipan. Hal ini tentu membuat Jodipan menjadi terkenal di kalangan anak muda kekinian. Penasaran dengan apa yang membuat Jodipan menjadi terkenal beberapa hari belakangan?

Bagi yang belum mengetahui Jodipan, kampung ini terletak di sebelah selatan stasiun Kota Baru (Kota Malang). Dari stasiun arahkan kendaraan Anda menuju Jalan Gatot Subroto (Pecinan). Ketika melewati jembatan, arahkan pandangan Anda ke sebelah kiri bawah jembatan. Akan ada sekumpulan rumah warna warni yang sangat indah dipandang. Itulah Kampung ‘Nano-Nano’ Jodipan yang menjadi terkenal beberapa hari belakangan.

Kampung Kumuh Jodipan

Kampung Kumuh Jodipan

Karena berdiri di bantaran sungai Brantas, kampung kumuh adalah image yang tertanam di benak masyarakat tentang Jodipan. Banyak sampah yang terbawa sungai ketika airnya sedang tinggi dan mengendap di sekitar bantaran sungai. Rumah penduduk yang berada sekitar 10 meter dari tepi sungai tentu menjadi korban dari sampah sungai. Bisa dibayangkan, apa yang membuatnya menjadi tampak indah?

Berawal dari ide mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jodipan bisa menjadi seindah kini. Tentu mahasiswa tidak sendirian dalam mewujudkan keindahan Kampung Nano-Nano Jodipan. Sebuah perusahaan cat yang berdiri di Kota Malang menyambut baik ide kreatif mahasiswa ini. Ditambah lagi peran Paskhas Lanud Abd Saleh, membuat proses pengecatan dinding-dinding tinggi menjadi semakin mudah. Tidak heran jika dinding tinggi yang susah untuk dicat kini menjadi warna-warni.

Dinding tinggi Jodipan dicat oleh Paskhas

Dinding tinggi Jodipan dicat oleh Paskhas

Tidak hanya dinding yang tampak dari jalan Gatot Subroto, dinding dan pintu yang terletak di gang sempit pun dicat warna-warni. Warga menyambut antusias program ini dengan ikut membantu proses pengecatan yang berlangsung sejak hari pertama puasa Ramadhan 1437H (2016). Atap genteng yang awalnya berwarna nyaris hitam pun kini ikut berwarna-warni sehingga akan nampak indah jika didokumentasikan menggunakan drone. Saya berjanji akan menambahkan aerial footage segera setelah proyek ini rampung, yang diperkirakan sekitar akhir Juli 2016. Jadi tidak sabar. Hehehe

Warna warni Gang Jodipan

Warna warni Gang Jodipan

Bagi Anda yang ingin berkunjung ke Kampung Nano-Nano Jodipan, disarankan untuk menggunakan kendaraan roda dua agar bisa parkir dekat dengan pintu masuk yang berada di ujung selatan jembatan Jalan Gatot Subroto. Jika naik mobil pun tidak masalah karena banyak ruko yang terletak di sebelah selatan persimpangan jalan. Anda bisa parkir di lahan ruko yang mayoritas tutup saat sore hari. Oh iya, sangat disarankan untuk berkunjung pada sore hari agar dapat mengelilingi kampung Nano-Nano Jodipan tanpa takut kepanasan.

Ismail Marzuki, Korlap Project Nano-Nano Jodipan

Ismail Marzuki, Korlap Project Nano-Nano Jodipan

Tunggu apalagi? Buruan serbu kampung Nano-Nano Jodipan sebelum warna catnya memudar!!

Terima kasih sudah berkunjung ke blog saya,
Salam jalan-jalan dan sukses untuk kita semua.

← Previous Post

Next Post →

4 Comments

  1. Putu Rudy Setiawan

    Ide menarik.
    Yang ingin saya ketahui, sejauh mana warna warni outdoor tsb mampu menyelesaikan berbagai persoalan lingk di kampung tsb (sampah, banjir, kumuh, dsb) ?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *