Memahami Teknik Stitching Dalam Fotografi

Teknik stitching menjadi topik yang saya bahas belakangan karena ternyata cukup banyak yang berpikir bahwa memotret landscape hanya akan berhasil dengan bantuan lensa Ultra Wide Angle (UWA). Ada beberapa rekan yang saya kenal melalui komunitas fotografi Malang Raya Landscaper sempat ‘minder’ karena hanya mampu menggunakan lensa kit untuk memotret landscape.

Menu Stitching di Lightroom

Setelah berbagi informasi melalui acara sharing komunitas, mereka mulai berpikir bahwa memotret landscape dengan lensa kit bukan lagi hal yang mustahil. Teknik stitching cukup ampuh dan bahkan (dalam beberapa percobaan) saya tidak dapat membandingkan mana gambar hasil stitching dan mana yang merupakan hasil single frame. Tidak percaya? Saya sertakan beberapa gambar di bawah, silakan bandingkan mana yang merupakan hasil stitching dan mana yang merupakan hasil single frame.

Gambar A

Gambar A

Gambar B

Gambar B

Gambar C

Gambar C

Gambar D

Gambar D

Silakan ditebak dulu dalam hati. Boleh juga ditulis untuk mengingat pilihan Anda soal mana yang hasil single frame dan mana yang hasil stitching. Jangan khawatir, pada akhir tulisan ini akan kita ketahui jawabannya.

Meski hasil dari kedua teknik di atas hampir tidak dapat dibedakan, ternyata ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan ketika memutuskan harus menggunakan teknik stitching atau single frame saja. Silakan simak beberapa poin di bawah untuk lebih memahami tentang teknik stitching.




Stitching vs Single Frame Lensa UWA

Kelebihan stitching

  • Sudut pemotretan (angle) lebih lebar. Bahkan dengan mode portrait, kamera masih bisa menghasilkan gambar yang lebar ke samping.
  • Jika menggunakan focal length angka besar, objek jauh jadi ter-magnifikasi karena efek zoom in. Ingatlah prinsip kerja lensa dan efeknya terhadap dimensi serta ilusi jarak objek. Stitching + zoom in bisa membuat sebuah bukit di kejauhan menjadi nampak lebih dekat apabila dibandingkan dengan single frame lensa UWA.

Kekurangan stitching

  • Tidak bisa memotret objek bergerak (ombak, awan cepat, pohon goyang, dll) karena dapat membuat gambar jahitan (hasil post-process) tampak aneh.
  • Membutuhkan waktu lebih lama untuk menghasilkan 1 gambar utuh.

Batasan stitching dan solusinya

  • Tripod tidak boleh miring. Pastikan saat kamera di-pan (menoleh ke kiri / kanan) selalu dalam posisi rata-rata air / level.
  • Semua foto harus tajam. Tidak boleh ada 1 foto goyang dan out of focus. Gunakan remote / timer shutter untuk mengurangi getaran saat menekan shutter.
  • Foto bahan harus diambil dari 1 pivot. Jika memotret dengan mode landscape (posisi kamera tidur), sepertinya tidak terlalu bermasalah. Masalah akan muncul ketika memotret dengan mode portrait (posisi kamera berdiri) tanpa menggunakan L-plate adapter. Solusinya, selalu gunakan L-plate adapter saat memotret dengan teknik stitching.
  • Ujung lensa tidak boleh terlalu jauh dari pivot / sumbu putar karena semakin jauh jaraknya akan membuat gambar akhir menjadi cekung (seperti layar bioskop). Hal ini akan membuat gambar akhir sangat banyak di-crop untuk menyesuaikan area putih hasil jahitan. Solusinya, gunakan panoramic quick release plate sehingga ujung lensa berada tidak jauh dari di pivot dan pada akhirnya tidak banyak resolusi gambar hasil stitching yang dikorbankan untuk di-crop.

Sudah punya jawaban dari beberapa foto di atas? Mari kita cocokkan
Hasil stitching : Gambar B dan C
Hasil single frame : Gambar A dan D
Adakah yang tidak dapat membedakannya? Wajar!! Hehehe

Tidak ingin menerapkan teknik stitching karena sudah memiliki lensa UWA? Perlu diketahui, ada kondisi tertentu yang membuat kita tidak bisa mengabadikan momen dengan sudut lebar. Titik pemotretan yang berada di tebing sempit salah satunya. Menurut saya, stitching cukup ampuh untuk dipraktekkan dalam kondisi-kondisi seperti itu. Silakan dipraktekkan untuk membuktikan keampuhannya.

Terima kasih sudah berkunjung ke blog saya,
Salam njepret dan sukses untuk kita semua.

← Previous Post

Next Post →

2 Comments

  1. Maaf guru,saya bener2 baru blajar ini,Stiching itu apa guru?

    • anomharya

      Kalau diartikan ke dalam bahasa Indonesia, stitching = menjahit. Bisa diartikan stitching adalah teknik menjahit beberapa foto sehingga menjadi 1 foto yang utuh. CMIIW

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *