Sudah lama saya ingin berkunjung ke Gunung Kelud tapi baru terlaksana pada Juni 2019. Berawal dari ajakan kawan, saya sambut dengan rencana matang yang harus dieksekusi sesegera mungkin. Akhirnya terhitung ada 4 orang yang berangkat dari Kota Malang menggunakan 1 mobil.
Untuk mencapai Gunung Kelud, kami harus menuju ke Kota / Kabupaten Kediri terlebih dahulu. Butuh waktu sekitar 4 – 5 jam dari Malang jika melewati Kota Blitar. Rute melewati Blitar dipilih karena ada teman yang harus dijemput di daerah Pakisaji (Malang). Dari beberapa kawan yang berbagi informasi soal rute, hampir semua menyarankan lewat Batu / Pujon. Jadi jika ingin menuju Gunung Kelud dari Malang, saya sarankan untuk mencoba rute Malang – Batu – Kediri.
Kami tiba di Kediri sekitar jam 9 malam. Setelah menikmati makan malam di sekitar Terminal bus Tamanan, kami memutuskan untuk menunggu hingga dini hari di Kota Kediri. Kebetulan ada kawan (beda rute) yang telah memesan penginapan di daerah Kota Kediri. Beberapa dari kami habiskan malam dengan ngobrol di kamar penginapan hingga jam 2 pagi. Saya memilih menghindari mengobrol agar dapat jatah tidur karena dalam perjalanan kali ini bertugas mengendarai mobil secara penuh.
Pukul 2 pagi kami berangkat dari Kota Kediri. Tentu sebelumnya pemandu lokal telah dihubungi untuk bertemu. Tepat jam 3 pagi kami bertemu dengan pemandu lokal di loket Gunung Kelud dan melanjutkan perjalanan hingga mencapai sekitar 500 meter mendekati Puncak Gajah Mungkur. Rute yang dilalui cukup menantang karena medannya berupa tanjakan aspal dan pasir berbatu. Mengingat tanjakan yang dilewati cukup curam, pastikan mobil dibawa oleh orang yang berpengalaman dalam mengemudi di jalur pegunungan.
Pemandu yang kami temui juga merupakan petugas yang diberi kepercayaan memegang kunci pagar. Gunung Kelud memiliki 2 pagar yang selalu dikunci setelah jam 4 sore hingga jam 7 pagi. Artinya pengunjung reguler hanya diperbolehkan berkunjung ke Gunung Kelud dari pukul 07.00 – 16.00 WIB. Hal ini bertujuan untuk mengurangi resiko kecelakaan (orang tersesat / jatuh) dan juga mengurangi kemungkinan perbuatan asusila di sekitar kawah. Jika tidak bersama petugas tersebut, tidak mungkin kami bisa berkunjung dan mengabadikan matahari terbit Gunung Kelud.
Sambil menunggu matahari terbit, saya arahkan lensa ke barat untuk mengabadikan milkyway. Dari Kelud, saya bisa bebas melihat lampu-lampu Kota Kediri. Pemandu yang sedang duduk santai di pasir saya minta untuk tidak banyak bergerak. Hasilnya, beginilah pemandangan milkyway yang saya abadikan dari kawah Gunung Kelud dengan latar belakang Kota Kediri.
Langit timur memerah pertanda matahari akan segera terbit. Saya arahkan lensa ke kawah yang berada sekitar 200 meter di bawah kami. Pemandangan berupa bibir kawah, danau, dan puncak Gunung Sumbing bisa saya abadikan dalam 1 frame. Sebenarnya saya juga mengabadikan beberapa foto dengan harapan agar bisa di-stitch. Namun sayang ternyata ada beberapa foto yang hasilnya blur akibat tripod goyang terkena tiupan angin.
Sepertinya saya harus memotret sunrise lagi di Gunung Kelud
Ada yang ingin berkunjung ke Gunung Kelud setelah membaca tulisan ini? Tidak lupa saya bagikan informasi tambahan / tips berkunjung ke Gunung Kelud.
- Pengunjung dilarang naik ke Puncak Gajah Mungkur
Sejujurnya kami telah melanggar aturan untuk tidak naik ke Puncak Gajah Mungkur. Hal ini disebabkan posisi puncak yang labil dan bisa longsor kapan saja. Selain itu ada alat seismograf yang mencatat aktivitas kawah Gunung Kelud. Jika ada banyak pengunjung, dikhawatirkan mengganggu kinerja seismograf tersebut. Kemungkinan terparah bahkan dapat menyebabkan tanah longsor. Karena hanya enam orang dan ditemani oleh petugas setempat, kami dipersilakan untuk naik ke Puncak Gajah Mungkur. - Kendaraan pribadi dilarang masuk
Sejujurnya kami juga telah melanggar aturan (lagi) dengan memasukkan mobil hingga 500m mendekati kawah Gunung Kelud. Ojek motor yang telah kami pesan sebelum berangkat ke Kediri tidak dapat disiapkan oleh pemandu lokal. Dengan pertimbangan efisiensi waktu, beliau mempersilakan mobil kami masuk hingga lokasi terdekat. Untuk pengunjung reguler siapkan kondisi fisik yang prima karena dibutuhkan waktu sekitar 1 jam dari parkir kendaraan hingga mencapai kawah. - Disarankan menggunakan ojek
Jika menyadari kekuatan diri sendiri dan tidak ingin memaksa, disarankan menggunakan ojek. Ojek motor yang mengantar naik turun kawah Gunung Kelud bertarif antara Rp 30.000 – 60.000 (PP). Kisaran biaya tidak sama karena menyesuaikan dari pos mana wisatawan menggunakan jasa ojek tersebut. - Disarankan bawa bekal sendiri
Dari pantauan saya yang berkunjung pada hari kerja namun masih pada musim libur lebaran, tidak ada penjual makanan yang beroperasi di sekitar kawah Gunung Kelud. Bahkan saya melihat ada beberapa papan larangan berjualan. Saya sarankan untuk membawa bekal sendiri, minimal 1 botol minum agar tidak kehausan saat berada di sekitar kawah. - Bawa kembali sampah, bukan dibuang di sekitar kawah
Sampah plastik berupa bungkus / kemasan makanan dan minuman baru bisa ‘dicerna’ sempurna oleh alam setelah 40 tahun. Pastikan kita tidak mewariskan sampah ke anak cucu kita. Bawa kembali sampah dan buanglah di tempat sampah yang berada di sekitar parkir mobil / motor. Terima kasih telah menjaga lingkungan Gunung Kelud tetap bersih dan indah.
Semakin ingin berkunjung ke Gunung Kelud? Silakan direncanakan sematang mungkin. Semoga kunjungan ke Gunung Kelud mengasyikkan.
Terima kasih sudah berkunjung ke blog saya,
Salam njepret dan sukses untuk kita semua.
Menyukai bersepeda dan jalan-jalan sambil motret. Kalau ingin dipandu berwisata, bersepeda, atau difotoin di sekitar Bromo dan Malang, kontak via WA aja ke +62852-8877-6565
Chaca
ada kontak pemandu lokalnya kah kak?
anomharya
Ada tapi saya ga berani publish. Beliau sangat memperhatikan keselamatan pengunjung. Pernah antar orang yang tidak memperhatikan keselamatan. Beliau kapok antar orang seperti itu. Jadinya ga semua pengunjung bisa masuk.
Ardy
Bang saya dari semarang, mo motret landscape di kelud.. Kita” Bisa minta nomornya ga ya? Atau mungkin bisa di share lewat WA mungkin..
Maturnuwun
Anom Harya
Om Ardy, silakan kontak WA saya ya. Nanti saya kirimi kontak guide Gunung Kelud secara pribadi..