Pulorejo adalah nama sebuah desa di Kota Mojokerto yang telah diklaim sebagai sentra industri cor aluminium. Tepat pada Hari Natal 2021 saya berkunjung ke salah satu industri yang terletak di Desa Pulorejo.
Meski sudah riset lewat google, pada akhirnya pencarian saya berujung ke sebuah workshop yang tidak terdaftar di google maps. Ada orang baik yang saya temui di Pulorejo bernama Pak Yusnanto yang dengan sabar menunjukkan satu persatu workshop cor aluminium. Awalnya saya diarahkan ke workshop milik Pak Pras namun kebetulan hari itu sedang tidak ada proses produksi.
Ketika keluar workshop, saya berpapasan dengan Pak Yusnanto yang sepertinya baru saja kembali dari suatu tempat. Pak Yusnanto spontan berinisiatif menunjukkan workshop lain yang sedang berproduksi ketika beliau tahu saya keluar workshop dengan ‘tangan kosong’. Pada akhirnya saya mengunjungi workshop lain dan bertemu langsung dengan pemiliknya, Pak Aji.
Hari itu hanya ada Pak Aji di workshop. Beliau sedang menghaluskan sebuah benda dari aluminium dengan gerinda yang dilapisi kertas / kain amplas. Setelah perkenalan diri dan meminta ijin memotret, kami sama-sama fokus bekerja dengan alat masing-masing. Disela-sela pekerjaannya, Pak Aji dengan sabar menjelaskan proses pembuatan barang berbahan aluminium dengan proses cor.
Karena sebelumnya sudah melihat proses cor aluminium lewat youtube, saya beranikan untuk bertanya tentang jadwal cor di workshop Pak Aji. Gayung bersambut, ternyata proses pelumeran aluminium untuk dicetak bisa saya dokumentasikan keesokan hari. Hari itu benar-benar hari yang baik bagi saya karena bisa bertemu banyak orang baik. Hehehe
Pembuatan Topeng
Proses pengecoran diawali dengan pembuatan cetakan. Pengrajin cor aluminium di Pulorejo mayoritas menyebutnya dengan istilah ‘topeng’. Topeng umumnya dibuat dari alat masak / cetakan kue yang sudah ada. Kata Pak Aji, apapun bisa dibuat asal ada contoh yang dapat digunakan sebagai topeng.
Saya sempat berpikir tentang bagaimana dengan alat yang belum pernah dibuat sebelumnya. Pak Aji memberi solusi untuk membuat prototipe-nya dulu dari kayu atau bahan lainnya. Kalau sudah ada barang yang bisa dijadikan topeng, baru pak Aji dan timnya dapat mengerjakan sampai selesai.
Pernah suatu hari Pak Aji mendapat permintaan untuk membuat barang yang belum pernah dibuat sebelumnya. Alhasil, biaya pembuatan topengnya lebih mahal dari harga barang jadi. Buruknya, saat barang diperjual belikan masal maka tidak menutup kemungkinan bagi workshop lain untuk menirunya. Inilah alasan mengapa workshop Pak Aji sangat jarang mengerjakan barang dengan bentuk baru. Bagi mereka yang ingin membuat barang eksklusif untuk usahanya, sangat disarankan tidak memperjual belikan atau menggunakan barang tersebut untuk kepentingan sendiri. Daripada sakit hati karena habis biaya banyak untuk berinovasi tapi pada akhirnya dibajak, ya kan?
Pengisian Pasir
Cetakan terdiri dari 1 topeng dan 2 kotak kayu. Pertama, topeng ditumpuk di bawah kotak kayu. Bagian topeng yang memiliki cekungan menghadap ke atas. Pasir yang digunakan untuk bagian cekungan harus diayak lebih dulu. Bagian cekungan pada topeng harus diisi dengan pasir halus agar cekungan berbentuk sempurna. Setelah topeng dipenuhi pasir, kotak dibalik sehingga tampak bagian bawah topeng.
Kotak kayu kedua ditumpuk di atas topeng dan pasir memenuhi kotak kayu kedua. Setelah dipenuhi pasir, kotak kedua kemudian dilubangi dengan pipa sebagai jalan masuk cairan cor. Setelah pipa diangkat, kotak kayu kedua juga menyusul diangkat untuk diposisikan berdiri. Lubang yang telah dibuat harus diperiksa dan dipastikan berbentuk sempurna agar tidak menghalangi cairan cor.
Topeng yang masih menempel di kotak kayu diangkat sehingga tampak pasir telah berbentuk sesuai topeng. Sebelum topeng diangkat, pasir di sekitarnya ditaburi bedak. Setelah bentuk pasir dirasa sudah rapi dan sesuai topeng, kotak kayu kedua diposisikan kembali menumpuk di atas kotak pertama.
Pengisian Cairan Aluminium
Namanya juga proses cor, dibutuhkan bahan cair untuk mengisi cetakan. Aluminium yang berbentuk padat harus dipanaskan minimal 660 derajat celcius hingga mencair. Pak Aji memulai proses pelumeran aluminium batangan mulai jam 5 pagi dan proses cor baru bisa dimulai jam 9 pagi.
Kedua kotak ditumpuk dengan posisi lubang berada di atas. Aluminium batangan digunakan sebagai pemberat agar pasir yang ada pada kedua kotak benar-benar menyatu. Jika kedua kotak kayu tidak benar-benar menyatu, aluminium cair dapat merembes keluar. Benda apapun yang telah dicetak di dalamnya tidak akan berbentuk sempurna dan proses harus dimulai lagi dari pengisian pasir. Aluminium yang berada di dalamnya harus didaur ulang agar dapat digunakan kembali sebagai bahan cor.
Jika pengisian cairan cor berhasil, kotak kayu didiamkan sesaat. Sambil menunggu cairan menjadi padat, para pengrajin mengisi waktunya dengan memulai kembali proses pengisian pasir. Saat cetakan berikutnya siap diisi cairan cor, cetakan yang telah berisi aluminium diangkat menuju ke tumpukan pasir. Asap mengepul diantara pasir yang keluar dari kotak kayu, menandakan bahwa pasir dan aluminium masih sangat panas.
Proses Pengecekan
Tidak ada hasil pengecoran yang 100% sempurna. Setiap produk hasil cor harus diperiksa bentuk dan ketebalannya. Tidak jarang ditemukan produk yang berlubang karena cairan cor gagal menembus pasir pada cetakan. Untuk bentuk cekungan yang kurang presisi, Pak Aji mengakalinya dengan memukul-mukulkan benda / cetakan padat agar bentuknya sesuai permintaan. Jika bentuk dan kualitas sudah sesuai permintaan, Pak Aji membawanya ke workshop poles yang terletak tidak jauh dari workshopnya. Berkat workshop poles kita bisa melihat produk aluminium yang mengkilat. Tanpa dipoles, semua produk aluminium terlihat kusam dan tampak seperti barang bekas pakai.
Begitulah proses singkat cor aluminium oleh workshop Pak Aji yang terletak di Desa Pulorejo, Kota Mojokerto. Memotretnya memberi kepuasan pada saya terutama untuk mengisi rasa ingin tahu. Sekarang saya jadi tahu bagaimana cetakan kue bisa dibuat. Berkat workshop cor aluminium kita bisa menikmati kue pukis berbentuk pukis, kue lumpur berbentuk lumpur, kue gapit berbentuk gapit, dan begitu juga kue lainnya.
Terima kasih sudah berkunjung ke blog saya,
Salam njepret dan sukses untuk kita semua.
Menyukai bersepeda dan jalan-jalan sambil motret. Kalau ingin dipandu berwisata, bersepeda, atau difotoin di sekitar Bromo dan Malang, kontak via WA aja ke +62852-8877-6565
Tedjo
Minta kontak pengrajin cor nya mas, terimakasih
Anom Harya
Om Tedjo, silakan kontak WA saya ya. Nanti saya kirim secara pribadi..