Gowes Jelajah Cangar (25/12/12) – Edisi Buka Jalur Baru

Unloading di Cangar

Unloading di Cangar

Mendapat telepon dari Pak Royan dapat digambarkan seperti tentara yang mendapat tugas untuk berperang. Begitulah yang kurasakan dan bahkan kami semua yang pernah ditelpon Pak Royan agar ikut dalam agenda buka jalur. Agenda buka jalur yang bermodalkan tracing peta buta kawasan Cangar di Google Earth ini dilaksanakan pada hari Selasa (25 Des 2012) dengan kondisi cuaca sedikit berawan (mendung).

Awas pipa air milik petani..

Awas pipa air milik petani..

Di awal kami harus menjelajah jalur tanah setapak yang berada diantara kebun sayur. Kondisi tanah perkebunan Cangar yang subur ditambah seringnya hujan yang turun membuat jalur yang kami lewati cukup licin. Kebetulan beberapa petani di Cangar yang menggunakan motor sebagai alat transportasinya menuju kebun makin meningkatkan rintangan pada jalur yang kami lewati karena sudah terbentuknya alur (parit) akibat gerusan ban sepeda motorΒ  tersebut.

Sedikit melewati jalan cor yang berundak-undak

Sedikit melewati jalan cor yang berundak-undak

Setelah menjelajah kebun sayur sekitar 1 kilometer, kami menemukan jalur menuju Arboretum yang merupakan sumber air minum bagi daerah sekitar Cangar (Kecamatan Bumiaji). Jalur yang dilewati merupakan turunan dengan medan berupa jalan cor berlumut. Kehadiran beberapa anak tangga yang berjumlah 2 – 4 undakan tiap dilewati terasa menghibur kami. Ditambah dengan beberapa tanaman bunga yang tumbuh subur di sekitarnya membuat mata semakin dimanjakan.

Navigator kami adalah warga setempat

Navigator kami adalah warga setempat

Syukurlah jalur yang dilewati masih dekat dengan pemukiman serta kebun warga. Jika tidak bertemu warga dan bertanya pada mereka, maka kami akan kesusahan dalam mengeksplorasi jalur di Cangar. Ada sebuah kejadian lucu ketika kami berdiskusi dengan warga mengenai jalur yang akan dilewati. Pada gambar di atas, kami sempat berdebat dengan warga. Kami memiliki pandangan bahwa warga akan selalu mengarahkan kami menuju jalur aspal atau jalur perkampungan yang relatif lebih mudah diakses. Beginilah kira-kira cuplikan pembicaraan kami dengan warga.

“Pak, kalau kami mau lewat jalur di depan itu kondisinya seperti apa?”
“Wah, susah mas.. Lebih baik lewat jalur situ saja (sambil menunjuk jalur di perkampungan)”
“Oh tidak apa-apa pak. Kami suka jalur yang susah. Itu malah tantangan bagi kami”
“Masalahnya jalur disana itu turunnya susah mas.”
“Lah kalo turunan kami makin suka pak. Memang turunannya seperti apa?”
“Susah mas. Lha wong Jurang Del (sambil memposisikan tangan kanan dalam bentuk vertikal)”
“Kami pun tertawa terbahak-bahak sambil menirukan posisi tangan petani tersebut”

NB : Del dapat diartikan putus. Jurang del bisa diartikan sebagai jurang patahan. Baca DEL-nya seperti baca SADEL ya πŸ˜€

Turun lembah, menyeberangi sungai kecil dan dangkal

Turun lembah, menyeberangi sungai kecil dan dangkal

Masuk jalur di hutan Cangar

Masuk jalur di hutan Cangar

Pak Royan membersihkan sayur Baby Kailan

Pak Royan membersihkan sayur Baby Kailan

Piknik di pinggir sungai

Piknik di tepi sungai

Hijaunya hutan dan sejuknya alam Cangar yang berkabut tipis saat itu membuat kami memilih untuk berhenti sejenak di tepi sungai. Sementara kawan-kawan yang lain merebus air, Pak Royan membersihkan sayur Baby Kailan yang baru saja dibeli dari petani. Perlu diketahui, sayur tersebut langsung dicabut dari tanah tempatnya tumbuh. Jadi kesegarannya tidak diragukan lagi πŸ˜€

Syukurlah bisa menikmati momen-momen kebersamaan seperti ini..

Semua bekal diusahakan keluar dari tas :D

Semua bekal diusahakan keluar dari tas πŸ˜€

Menyusuri punggungan bukit

Menyusuri punggungan bukit

Setelah memasuki kawasan hutan di sekitar Wana Wisata (Air Terjun) Coban Talun, kami jelajahi punggungan bukit yang masih memiliki tanaman semak belukar membentuk seperti terowongan. Di sebelah kiri atau kanan saat itu merupakan jurang vertikal dengan ditumbuhi oleh tanaman semak belukar yang sama jenisnya. Adrenalin makin dipacu karena lebar jalur yang harus kami jelajahi adalah sekitar 1 meter.

Tak masalah, toh kita kan PSK (Pasukan Siap Kesasar)

Begitulah kata Pak Royan terhadap anggota rombongan yang ikut saat itu. Hehehe πŸ˜€

Turun dari bukit dan memasuki perkampungan

Turun dari bukit dan memasuki perkampungan

Track Log Gowes Jelajah Cangar (25/12/12)

Track Log Gowes Jelajah Cangar (25/12/12)

Sekitar 30 menit menjelajahi punggungan bukit, terlihat area pemukiman warga yang membuat hatiku sedikit tenang. Ternyata jalur yang kami lewati tidak sesat dan kami berhasil membuat jalur baru sebagai pelengkap komposisi track sepeda di Malang Raya. Selanjutnya kami pulang menuju Malang melewati jalur aspal dan sedikit jalur di areal persawahan.

Bagi pembaca yang tertarik mengetahui jalur jelajah kami pada 25 Desember 2012 bisa membuka file berikut lewat Google Earth. Cangar – Talun – Malang (25-12-12). Semoga memberikan informasi yang berguna bagi Anda.

Terima kasih sudah berkunjung ke blog saya,
Salam gowes dan sukses untuk kita semua.

← Previous Post

Next Post →

6 Comments

  1. alfian khoirul

    mas map jalurnya itu bisa ditemukan lewat mana?apa jalurnya dibuka untuk masyarakat?

  2. alfian khoirul

    kalau map yang di google earth itu apakah bisa dibuka mas?

  3. om kalau dari canggar bs sampai gunung mujur ga? masalahnya ada yg blng bs, cm ga tw masuk dr cangarnya lewat mana

    • Saya juga pernah dengar kabar ini tapi belum pernah saya lewati om. Kalau boleh saya tebak, sepertinya jalur yang om maksud harus menyusuri lereng Gunung Welirang & Arjuno. Penasaran om? Saya juga penasaran. Hehehe

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *