Ada nilai positif dari bersepeda

Ada pesan positif dari bersepeda

NASEHAT DARI GOWESER SENIOR..

Saat sedang menanjak, janganlah terlalu bernafsu mencapai puncak. Atur nafas, atur tenaga, dan tetapkan putaran supaya efektif mencapai puncak.Selain nanjak, konsentrasi tetap ada untuk menghadapi turunan. Saat sedang menurun, janganlah kaget hingga terlalu cepat menarik rem. Kau akan terjungkal dan makin terpuruk. Ikuti alur jalannya, seimbangkan rem-nya, dan ambil momentum putarannya hingga saat kau menanjak kau tidak membuang banyak tenaga.

Bersepeda itu bukan masalah jumlah kilometer, tapi lebih pada menikmati setiap kayuhan untuk mendapatkan tiap kilometer itu. Begitu pula kehidupan. Hidup menarik bukan karena jumlah umur, tapi bagaimana kita menikmati setiap detik untuk mendapatkan umur tersebut.

Bersepeda juga bukan masalah sepeda atau komponen yang ada di dalamnya, tapi bagaimana menggunakan sepeda dan komponen tersebut untuk mendapatkan perjalanan yang menarik, yang bisa kita nikmati, bisa kita ceritakan, dan bukan hanya menggunakan sepeda untuk kita banggakan harganya.

Begitu pula kehidupan. Kehidupan bukan masalah harta yang kita dapatkan, tapi bagaimana memaknai harga yang kita punya untuk membuat hidup kita lebih berharga secara batin, bukan hanya secara nominal.

Ada pepatah Jawa berkata, “urip kui golek jeneng, ojo golek jenang” yang memiliki arti, “hidup itu cari nama bukan cari makan”. Maksudnya hidup itu harus bermanfaat sehingga membuat nama yang baik, bukan hidup hanya cari harta tapi tak membuat perbedaan apa-apa.

Sama dengan sepeda, buat apa punya sepeda kalau cerita yang kita punya hanya pada saat kita membelinya. Bukan pada saat menaikinya. Bukankah menaikinya itu terlihat dan terasa lebih menarik?

It is about the journey, not the destination. Cause life is a journey.

Disalin dan diubah seperlunya dari status FB om Budi Arsen